Copilot MH370 Menelepon Seseorang dari Ponselnya Terkait Hilangnya Pesawat MH370
https://gilaakses.blogspot.com/2014/04/copilot-mh370-menelepon-seseorang-dari.html
Jonti Roos (dua dari kanan) bersama temannya Jaan Maree saat berpose di dalam cockpit bersama pilot Fariq Abdul Hamid (kanan). Fariq adalah salah satu pilot yang menerbangan Malaysia Airlines MH370. FOTO: dailymail
GilaAkses.com - Hasil penyelidikan terbaru tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 kembali beredar. Seorang penyidik mengatakan dari hasil penyidikan sementara terungkap bahwa setelah setelah pesawat itu menghilang, copilot Fariq Abdul Hamid ternyata berusaha menelpon seseorang melalui ponselnya.
Kini penyidik sedang mempelajari panggilan dari ponsel Fariq tersebut. Namun sumber tersebut enggan menjelaskan lebih rinci siapa orang yang mendapat panggilan dari Fariq. "Saya tidak akan mengungkapkan secara rinci penyidikan itu," kata sumber itu seperti dilansir dailymail.
Nah, untuk bisa menelpon, sepertinya awal pesawat Boeing 777-200 itu harus berupaya lebih. Menurut penyidik tersebut saat menelpon pesawat MH370 terbang rendah di dekat Pulau Penang, yang berada di sebelah utara pantai barat Malaysia.
Diduga pesawat itu terbang rendah karena ingin "menjemput" sinyal supaya Fariq bisa menggunakan ponselnya. Di pulau tersebut memang ada menara telekomunikasi.
"Itu menara Telco (perusahaan telekomunikasi)," imbuh sumber itu yang dikutip New Straits Times.
Sayangnya panggilan telepon Fariq hanya berlangsung sesaat dan kemudian terputus. Sumber itu menduga bahwa komunikasi tak berlangsung lama karena pesawat bergerak cepat meninggalkan menara itu. "Pesawat itu kemudian tak berada di cakupan (untuk mendapat sinyal) yang berikutnya," imbuhnya.
Sebelum Terbang, Copilot MH370 Sempat Kirim Pesan WhatsApp
Siapa orang yang sempat ditelepon copilot MH370 Fariq Abdul Hamid melalui ponselnya beberapa saat setelah pesawat dinyatakan hilang memang masih dalam penyelidikan. Yang jelas, saat menelepon Fariq harus berupaya keras karena menerbangkan pesawat rendah di dekat Pulau Penang Malaysia untuk "menjemput" sinyal dari menara yang ada di sana.
Nah, ternyata beberapa saat sebelum lepas landas, Fariq sempat berkomunikasi dengan seseorang melalui aplikasi WhatsApp di ponsel pintarnya.
"Dia berkomunikasi (melalui WhatsApp) pada Jumat (7/3) sekitar pukul 23.30, tak lama sebelum dia naik pesawat untuk penerbangan ke Beijing Tiongkok," kata seorang sumber seperti dikutip New Straits Times.
Penyidik juga mempelajari siapa orang yang berkomunikasi dengan Fariq. Namun sumber itu enggan merinci siapa orangnya. Yang jelas, nomor ponsel pengguna WhatsApp lawan bicara Fariq sering muncul di log kontak keluar.
Artinya itu orang itu memang sering berkomunikasi dengan Fariq melaui ponselnya. Menurut sumber terpisah yang ikut memeriksa ponsel Fariq menunjukkan bahwa koneksi ke ponsel saat Fariq belum masuk ke pesawat dan saat pesawat sudat terbang terpisah. "Biasanya ini merupakan hasil dari ponsel yang sebelumnya dimatikan," ujarnya.
Copilot MH370 Akan Telepon Ibunya Jika Tahu Pesawat Bakal Hilang
Beberapa hari setelah Malaysia Airlines MH370 dinyatakan hilang saat terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, Tiongkok, muncul pemberitaan negatif soal sang copilot Fariq Abdul Hamid. Penerbang muda, 28 tahun itu dilaporkan pernah menghabiskan waktu di cockpit bersama cewek bule asal Australia saat menerbangkan pesawatnya. Bahkan mereka dikabarnya menghabiskan banyak rokok di cockpit.
Meski begitu, pihak keluarga menyebut Fariq adalah pemuda yang baik. Bahkan dia adalah pekerja yang sangat dekat dengan ibunya.
Bahkan, menurut New Straits Times, sepupu Fariq yang bernama Nursyafiqah Kamarudin mengatakan, jika Fariq bisa membuat satu panggilan sebelum pesawat hilang, pasti dia akan menelepon ibunya. "Jika bisa, itu akan dilakukannya," kata Nursyafiqah.
Seperi diberitakan sebelumnya, seorang penyidik hilangnya MH370 mengatakan dari hasil penyidikan sementara terungkap bahwa setelah setelah pesawat itu menghilang, copilot Fariq Abdul Hamid ternyata berusaha menelpon seseorang melalui ponselnya.
Kini penyidik sedang mempelajari panggilan dari ponsel Fariq tersebut. Namun sumber tersebut enggan menjelaskan lebih rinci siapa orang yang mendapat panggilan dari Fariq. "Saya tidak akan mengungkapkan secara rinci penyidikan itu," kata sumber itu seperti dilansir dailymail.
Nah, untuk bisa menelpon, sepertinya awal pesawat Boeing 777-200 itu harus berupaya lebih. Menurut penyidik tersebut saat menelpon pesawat MH370 terbang rendah di dekat Pulau Penang, yang berada di sebelah utara pantai barat Malaysia.
Diduga pesawat itu terbang rendah karena ingin "menjemput" sinyal supaya Fariq bisa menggunakan ponselnya. Di pulau tersebut memang ada menara telekomunikasi.