Misteri Kitab Iblis Codex Gigas
https://gilaakses.blogspot.com/2014/04/misteri-kitab-iblis-codex-gigas.html
Codex Gigas adalah sebuah buku yang berukuran raksasa. Ini disebut demikian karena buku yang ditulis dalam bahasa latin di atas kulit 160 ekor lembu ini mempunyai ukuran yang sangat luar biasa.
Beratnya 75 kilogram, tinggi 92 sentimeter, lebar 50 sentimeter dan tebalnya 22 sentimeter.
Berdasarkan catatan dalam buku ini, ia ditulis pada awal abad ke-13 di Biara Ordo Benedictus, Podlazice, Bohemia.
Isi kandungannya banyak menyentuh tentang ilmu sejarah, etimologi, fisiologi, metode untuk menentukan tanggal perayaan, kalender, senarai nama para biarawan di biara Podlazice, formula-formula ajaib dan catatan-catatan lain.
Setelah siap ditulis, Codex Gigas kemudiannya dipindahkan ke Biara Cistercians Sedlec dan akhirnya dibeli oleh Biara Benedictus di Byoevnov.
Dari tahun 1477 hingga 1593, Codex Gigas disimpan di perpustakaan di Broumov sebelum dibawa ke Praha pada tahun 1594 untuk menjadi bagian daripada koleksi Rudolf II.
Diksebutkan, Codex Gigas mulanya memiliki 320 helaian muka surat. Namun, delapan muka suratnya telah hilang. Tidak diketahui siapa yang membuang delapan lembaran itu dan untuk tujuan apa.
Selain disebut Codex Gigas, manuskrip ini juga lebih dikenali sebagai Kitab Iblis. Kenapa buku ini dipanggil begitu? Inilah yang menarik perhatian khalayak ramai.
Pada halaman 290, terdapat sebuah ilustrasi gambar Iblis setinggi kira-kira 50 sentimeter. Beberapa halaman sebelum gambar ini, ditulis pada lembaran kulit yang menghitam dan dibuat dengan karakter yang gelap sehingga membuatnya berbeda dengan keseluruhan isi Codex Gigas.
Tapi, siapa pula penulisnya dan kenapa ilustrasi Iblis itu dibuat? Perkara ini tidak diketahui secara jelas hingga kini.
Namun, mereka yang mengkajinya percaya bahawa keseluruhan Codex Gigas ini ditulis dalam waktu yang sangat singkat.
Mereka mendapati, keseluruhan isi Codex Gigas ini ditulis dengan cara yang sangat luar biasa tiap halamannya.
Ini dimaksudkan, bahwa buku ini ditulis oleh seseorang dengan pemikiran yang berkesinambungan.
Tapi, siapa penulisnya, para pengkaji masih gagal mencari bukti. Melalui cerita legenda, disebutkan penulis Codex Gigas merupakan seorang biarawan yang melanggar peraturan di biara.
Dia kemudiannya dihukum dengan diikat di dinding dalam posisi berdiri seumur hidup. Biarawan ini memohon ampunan atas hukuman yang luar biasa kejamnya itu.
Sebagai gantinya, dia berjanji untuk membuat sebuah buku yang akan memuliakan biara dan pengetahuan umat manusia selamanya dan berjanji menyelesaikannya hanya dalam waktu satu malam.
Menjelang tengah malam, timbul keraguan di hati biarawan itu. Mampukah dia menyelesaikan buku itu sendirian?
Akibat terdesak, biarawan itu akhirnya menjual jiwanya kepada Iblis demi sebuah pertolongan.
Iblis kemudian menyelesaikan manuskrip tersebut. Sebagai penghormatan kepada Iblis yang membantunya, biarawan itu menambahkan ilsutrasi Iblis ke dalam Codex Gigas tersebut.
Sejauh mana dugaan itu, tentu saja belum bisa dibenarkan. Walaupun adanya legenda melibatkan Iblis, tetapi Codex Gigas tetap disimpan dan dipelajari oleh para cendekiawan sampai hari ini.
Kini, Kitab Iblis tersebut masih utuh, tersimpan di Sweden Royal Library, Stockholm.
Sumber
Berdasarkan catatan dalam buku ini, ia ditulis pada awal abad ke-13 di Biara Ordo Benedictus, Podlazice, Bohemia.
Isi kandungannya banyak menyentuh tentang ilmu sejarah, etimologi, fisiologi, metode untuk menentukan tanggal perayaan, kalender, senarai nama para biarawan di biara Podlazice, formula-formula ajaib dan catatan-catatan lain.
Setelah siap ditulis, Codex Gigas kemudiannya dipindahkan ke Biara Cistercians Sedlec dan akhirnya dibeli oleh Biara Benedictus di Byoevnov.
Dari tahun 1477 hingga 1593, Codex Gigas disimpan di perpustakaan di Broumov sebelum dibawa ke Praha pada tahun 1594 untuk menjadi bagian daripada koleksi Rudolf II.
Diksebutkan, Codex Gigas mulanya memiliki 320 helaian muka surat. Namun, delapan muka suratnya telah hilang. Tidak diketahui siapa yang membuang delapan lembaran itu dan untuk tujuan apa.
Selain disebut Codex Gigas, manuskrip ini juga lebih dikenali sebagai Kitab Iblis. Kenapa buku ini dipanggil begitu? Inilah yang menarik perhatian khalayak ramai.
Pada halaman 290, terdapat sebuah ilustrasi gambar Iblis setinggi kira-kira 50 sentimeter. Beberapa halaman sebelum gambar ini, ditulis pada lembaran kulit yang menghitam dan dibuat dengan karakter yang gelap sehingga membuatnya berbeda dengan keseluruhan isi Codex Gigas.
Tapi, siapa pula penulisnya dan kenapa ilustrasi Iblis itu dibuat? Perkara ini tidak diketahui secara jelas hingga kini.
Namun, mereka yang mengkajinya percaya bahawa keseluruhan Codex Gigas ini ditulis dalam waktu yang sangat singkat.
Mereka mendapati, keseluruhan isi Codex Gigas ini ditulis dengan cara yang sangat luar biasa tiap halamannya.
Ini dimaksudkan, bahwa buku ini ditulis oleh seseorang dengan pemikiran yang berkesinambungan.
Dia kemudiannya dihukum dengan diikat di dinding dalam posisi berdiri seumur hidup. Biarawan ini memohon ampunan atas hukuman yang luar biasa kejamnya itu.
Sebagai gantinya, dia berjanji untuk membuat sebuah buku yang akan memuliakan biara dan pengetahuan umat manusia selamanya dan berjanji menyelesaikannya hanya dalam waktu satu malam.
Menjelang tengah malam, timbul keraguan di hati biarawan itu. Mampukah dia menyelesaikan buku itu sendirian?
Akibat terdesak, biarawan itu akhirnya menjual jiwanya kepada Iblis demi sebuah pertolongan.
Iblis kemudian menyelesaikan manuskrip tersebut. Sebagai penghormatan kepada Iblis yang membantunya, biarawan itu menambahkan ilsutrasi Iblis ke dalam Codex Gigas tersebut.
Sejauh mana dugaan itu, tentu saja belum bisa dibenarkan. Walaupun adanya legenda melibatkan Iblis, tetapi Codex Gigas tetap disimpan dan dipelajari oleh para cendekiawan sampai hari ini.
Kini, Kitab Iblis tersebut masih utuh, tersimpan di Sweden Royal Library, Stockholm.
Sumber